API 580: Panduan Terdepan dalam Inspeksi Keandalan Peralatan Industri

  • Bagikan
Dalam lingkungan industri dengan risiko tinggi seperti sektor minyak dan gas, petrokimia, dan pembangkit listrik, menjaga keandalan peralatan menjadi faktor kunci untuk operasional yang lancar. Di bidang ini, operasional yang tidak tepat dan inspeksi yang kurang teliti dapat menyebabkan kecelakaan serius, kerusakan peralatan, dan ancaman terhadap lingkungan.

Dalam lingkungan industri dengan risiko tinggi seperti sektor minyak dan gas, petrokimia, dan pembangkit listrik, menjaga keandalan peralatan menjadi faktor kunci untuk operasional yang lancar. Di bidang ini, operasional yang tidak tepat dan inspeksi yang kurang teliti dapat menyebabkan kecelakaan serius, kerusakan peralatan, dan ancaman terhadap lingkungan.

API 580, juga dikenal sebagai Risk-Based Inspection (RBI), adalah standar untuk mengevaluasi risiko dan melaksanakan inspeksi. Standar ini membantu perusahaan mengidentifikasi komponen yang rawan terhadap kerusakan serta menetapkan frekuensi dan jenis inspeksi yang diperlukan.

Dalam standar API 580, terdapat metode-metode untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengukur risiko pada komponen peralatan industri. Proses ini melibatkan penilaian terhadap potensi kerusakan, akibat dari kegagalan, dan faktor-faktor lain yang berpengaruh pada keutuhan peralatan.

“PetroSync menyediakan pelatihan API 580 utamanya karena kami aware akan pentingnya melakukan inspeksi sesuai standar. Kalau mau refer back, insiden fatal seperti di Pembangkit Listrik Sayano-Shushenskaya di tahun 2009 silam kan efek dari kerusakan turbin. Bisa jadi itu dampak dari inspeksi yang kurang tepat,” ucap Sendy selaku CEO/COO dari PetroSync yang merupakan penyedia pelatihan berpusat di Singapura.

Sendy menambahkan, “Dengan mengadopsi pedoman API 580, pengawas dapat mencegah risiko serupa. Kami mendorong semua pihak terlibat untuk memahami urgensi inspeksi yang akurat dan mematuhi standar untuk menjaga keselamatan dan integritas industri.”

Tidak berhenti pada menilai potensi kerusakan, API 580 juga memberikan panduan tentang bagaimana merencanakan strategi inspeksi berdasarkan risiko. Dokumen ini mencakup penyusunan rencana inspeksi, pemilihan teknik inspeksi, dan penilaian ulang risiko secara berkala.

Sedangkan Peter, Head of Business Development dari PetroSync, menambahkan seputar kurikulum dari pelatihan yang diadakannya, “Setelah mengikuti training, kami percaya para pengawas mampu mengumpulkan dan menganalisis data inspeksi yang akurat serta menggunakan model prediksi kegagalan untuk memperkirakan masa pakai peralatan. Jadi lebih efisien dan fokus pada komponen yang memiliki risiko tinggi.”

Dalam skala internasional, minat  terhadap sertifikasi API 580 begitu tinggi, menjadikannya salah satu dari sepuluh API ICP (Individual Certification Program) yang paling diminati. Peter pun mengonfirmasi hal ini sesuai dengan fakta di lapangan, “Di PetroSync sendiri, kita terbiasa adakan 3-4 kali training per tahun hanya untuk topik API 580 karena demand-nya cukup tinggi.”

Implementasi API 580 tidak hanya membantu efisiensi perawatan, tetapi juga mencegah kegagalan yang tak terduga dan mengurangi dampaknya pada keselamatan operasional, lingkungan, dan keuangan. Inilah mengapa API 580 memiliki peran yang sangat penting.

Sebagai panduan inspeksi terkemuka, API 580 membantu industri mengenali potensi risiko, mengurangi kemungkinan kerusakan, serta memastikan kelangsungan operasional yang aman dan efisien.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
About Barantum
Petrosync didirikan di Singapura pada tahun 2010 dan memulai ekspansinya ke Indonesia semenjak 2012. Hingga kini, PetroSync telah menjadi perusahaan pelatihan minyak dan gas terkemuka dengan instruktur Internasional bersertifikat resmi seperti API, ASME, CMRP, dan lain sebagainya.
Contact
Name: PetroSync Global International Phone number: +6531590800 Email address: [email protected]
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *