TANGERANG, (JN) – Maraknya aksi gengster yang melibatkan pelajar di Kabupaten Tangerang menjadi perhatian serius di Seminar Wawasan Kebangsaan yang digelar DPK KNPI Pakuhaji dengan peserta 16 perwakilan sekolah se Pakuhaji.
Ketua DPD KNPI Kabupaten Tangerang Juanda mengatakan, aksi gengster sudah sangat memprihatinkan. “Terlebih melibatkan pelajar. Sehingga kami usul agar polisi masuk sekolah. Tapi jangan juga refresif, ” ujar Juanda dalam paparannya.
Lanjut Bung Joe, begitu ia disapa, pihaknya dari DPD KNPI Kabupaten Tangerang dalam waktu dekat akan melakukan MOU dengan kepada SMK/SMA Negeri dan swasta se Kabupaten Tangerang terkait LDKS.
“Tujuannya agar ada pemahaman tentang wawasan kebangsaan. Serta meminimalisir aksi gengster bagi pelajar. ” tukasnya.
Kata Joe, Kabupaten Tangerang yang notabene sebagai kota layak pemuda dan layak anak harus ditopang dengan fasilitas untuk mengembangkan kreasi generasi muda.
“Misalnya adanya taman pemuda yang nantinya adanya spot-spot kreasi anak muda. Tujuannya agar pemuda bisa mengeksekusi hobi ke arah yang positif, ” katanya.
Wakil Ketua DPRD Banten M Nawa Said Dimyati apresiasi dengan usulan DPD KNPI Kabupaten Tangerang dengan adanya sarana anak muda.
“Saya sepakat adanya taman pemuda agar menjadi tempat kreasi anak muda. Juga segerakan MOU LDKS tersebut, ” imbuhnya.
Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail mengatakan, anak muda adalah pemimpin masa depan. “Pemuda harus memiliki karakter dan menjadi pelaku sejarah, ” katanya.
Lanjut Kholid, setiap penguasa ada masanya. Dan setiap masa ada penguasanya. “Ke depan adik adik pelajar inilah yang akan menjadi pemimpin. Jadi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, ” tukas Kholid.
Acara yang digelar hingga berbuka puasa tersebut dibuka langsung Camat Pakuhaji Asmawi. Hadir pembicara lainnya Tokih Pemuda Pakuhaji Reza Ibnu Malik dan Kapolsek Pakuhaji AKP Zuhri Mustofa.
“Acara yang kami gagas ini untuk menanggulangi maraknya aksi kejahatan dan tawuran yang melibatkan pelajar, ” ucap Haerudin, Ketua KNPI Pakuhaji.