Ketua Fraksi Golkar Gebrag Pintu, Pengamat : Anggota DPRD Harsunya Memberikan Contoh Baik Bagi Rakyat

  • Bagikan
src="https://farm3.staticflickr.com/2865/9425612899_a28c5f97c6_o.jpg" alt="banner 468x60" title="banner 468x60" width="468" height="60" loading="lazy" />

TANGERANG, (JN) – Aksi gebrag pintu yang diperlihatkan oleh Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Tangerang, Muhamad Amud di ruangan Ketua DPRD setempat menuai reaksi keras dari sejumlah pihak.

Tak terkecuali dari Pengamat Kebijakan Publik dari Lembaga Kajian Politik Nasional (KPN) Miftahul Adib. Menurutnya, sikap arogan yang ditunjukan oleh Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Tangerang, dapat merugikan partai dan dirinya sendiri.

“Jelas, ini akan membawa citra buruk bagi partai dan dirinya sendiri, ” kata Adib, (9/8/2023).

Adib mengungkapkan, anggota DPRD seharusnya menjadi contoh baik untuk rakyat, bukan malah bersikap arogan. Anggota dewan yang arogan inilah yang membuat kepercayaan rakyat terhadap legislatif menurun.

“Anggota DPRD ini orang terhormat, representasi wakil rakyat. Kalau melampiskan kemarahan dengan cara gebrak-gebrak gitu, representasi siapa, preman kan, ” cetusnya.

Apabila ada mentalitas masyarakat seperti preman, maka tidak perlu dipertanyakan. Pasalnya, Anggota DPRD yang sejatinya wakil rakyat juga memberikan contoh seperti preman. Menurut Adib, hal tersebut terjadi kemungkinan karena tidak adanya jalinan komunikasi yang baik antara anggota DPRD.

Adib juga beranggapan, hal ini terjadi akibat lemahnya komunikasi politik dan adanya rivalitas partai politik antara PDIP dengan Golkar di Kabupaten Tangerang. Namun, seharusnya bisa terjalin komunikasi yang baik, tidak selayaknya orang-orang intelektual melakukan tindakan arogansi seperti preman.

“Justru, misalnya mereka ada rivalitas antara partai incumben Ketua DPRD dengan Sekjen Golkar, kan mereka memiliki jalinan komunikasi. Ini kan akibat lemahnya komunikasi politik,” ungkapnya.

“Saya kira memang mereka tidak punya jalinan komunikasi, sudah bertahun-tahun menjadi wakil rakyat. Semua masalah tidak harus diselesaikan dengan cara seperti itu, jadi patut disayangkan, ” sambungnya.

Menurut Adib, Partai Golkar harus bertindak tegas. Semua pimpinan partai Golkar, baik Kabupaten, Provinsi ataupun Pusat harus memonitoring, karena dikhawatirkan dapat merusak citra Golkar didepannya, apalagi kontestasi Politik tidak akan lama lagi akan berlangsung.

“Partai Golkar harus bertindak tegas. Bila perlu diberikan sanksi PAW, karena kalau tidak ada sanksi dikhawatirkan dapat merugikan Partai Golkar juga kedepan,” tandasnya.

Hal yang sama dikatakan Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin. Kata dia, Sejatinya seorang anggota DPRD tidak boleh bersikap arogan, karena mereka diamati, dilihat dan dinilai oleh publik.

“Dan, mereka itu (anggota DPRD) merupakan respentasi dari rakyat, jadi kalau ada oknum anggota dewan bersikap arogan sama saja memberikan contoh buruk ke masyarakat, ” kata Ujang.

Semestinya, lanjut Ujang, sekencang apapun perbendaan pendapat di dalam sidang maupun di luar sidang DPRD, harus diselesaikan dengan cara yang elegan.

“Marah-marah itu bukan bagian dari solusi, justru malah akan menambah masalah, ” ujarnya.

Ujang menegaskan, sikap aroganisme apapun bentuknya harus dihindari, terlebih oleh seorang anggota DPRD, yang harus paham kode etik.

Oleh karena itu, dia menyayangkan sikap anggota dewan yang bersikap marah-marah, sampai menggebrak pintu.

“Mereka, oknum anggota DPRD yang bersikap arogan harus meminta maaf kepada rakyat Kabupaten Tangerang. Dan tentunya, juga harus kena sanksi, ” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Kholid Ismail saat dikonfirmasi menilai bahwa apa yang dilakukan Ketua Fraksi Golkar itu, hanyalah emosi sesaat. Diapun tidak akan mempermasalahkan persoalan tersebut.

” Tidak apa-apa. Mungkin itu kelepasan kerana ada ketidak puasan, ” singkat Kholid Ismail.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Tangerang, Muhamad Amud marah. Dia sampai menggebrak pintu ruangan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, saat mengetahui pemilik ruangan tidak ada di tempat.

Sekretaris DPD partai Golkar Kabupaten Tangerang ini marah karena tidak diberi tahu berita acara nama-nama calon Pj. Bupati Tangerang yang diusulkan kepada Kemandagri pada hari terakhir yaitu Rabu (09 Agustus 2023). Amud menilai Ketua DPRD Kabupaten Tangerang tidak transfatan dalam mengusulkan nama-nama Pj. Bupati Tangerang yang dilayangkan ke Kemendagri.

Amud datang ke ruangan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang bersama dua anggota DPRD lainya, yaitu Nazil Fikri dan Jayusman. Namun, Ketua DPRD saat itu tidak ada di lokasi.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *