Elektabilitas NasDem Diprediksi Menurun Akibat Penetapan Tersangka Menkominfo

  • Bagikan
src="https://farm3.staticflickr.com/2865/9425612899_a28c5f97c6_o.jpg" alt="banner 468x60" title="banner 468x60" width="468" height="60" loading="lazy" />

TANGERANG, (JN) – Elektabilitas Partai Nasdem diprediksi turun usai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi tower BTS Kemenkominfo. Johnny menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Nasdem ketika ditetapkan sebagai tersangka.

Pengamat politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Memed Chumaedi, menilai kasus dugaan korupsi yang menyeret Johnny ini tentu akan berdampak terhadap elektabilitas partai Nasdem hingga ke daerah, termasuk di Kabupaten Tangerang. Publik kemungkinan akan berkurang memilih Nasdem dan Caleg Caleg nya apabila proses hukum terhadap Johhny terus bergulir sampai jelang Pemilu 2024.

“Dan bukan hanya kepada partai politiknya saja, tetapi akan berdampak juga kepada para caleg-caleg daerah maupun pusat yang selama ini sudah berjuang melakukan sosialisasi. Termasuk calon presidennya itupun sama demikian pasti berpengaruh,” kata Memed.

Ia mengungkapkan, ada beberapa contoh partai politik karena elitenya disangkakan korupsi, yang akhirnya menurunkan elektabilitas partai politik tahun 2009, seperti Partai Demokrat. Partai pemenang Pemilu, namun pada 2014 malah menjadi partai papan tengah.

Kemudian, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mengalami dampak buruk ketika ketua umumnya terjerat kasus korupsi pengadaan sapi. Elektabilitas partai menjadi turun, ditambah lagi berujung konflik di internal

“Nah, ini pun sama yang terjadi pada Nasdem, partai Nasdem pernah mengalami situasi yang sama di saat itu Sekjen nya Patrice Rio Capella tersangkut korupsi dan begitupun minggu yang lalu Johnny G plate pun demikian tersangkut korupsi. Yang dikhawatirkan korupsi sekjen uangnya terdistribusi untuk menambah rekening parpol ini bisa lebih berbahaya dampaknya untuk partai politik,” paparnya.

Meski demikian, lanjut Memed, Nasdem masih punya kesempatan untuk bebenah beberapa bulan kedepan hingga jelang hari pencoblosan pada 14 Februari 2024. Artian bebenahnya itu adalah bagaimana Nasdem ini secara kelembagaan mengkoreksi tatanan dan sistem kepartaian agar lebih baik lagi. Serta membangun image positif di masyarakat agar kasus korupsi yang menjerat Jhonny bisa diselesaikan dengan baik.

“Dan itulah wujud komitmen yang harus dilakukan oleh Nasdem agar tidak terdegradasi elektabilitasnya dan popularitasnya hanya gara-gara perilaku korupsi elit nya,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *