TANGERANG, (JN) – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Nasrulloh A. Jamaludin mempertanyakan validasi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut bahwa terdapat 106 masyarakat Kabupaten Tangerang mengalami kemiskinan ekstrem.
Legislator Gerindra ini mengaku heran dengan data BPS tersebut, padahal kata dia Kabupaten Tangerang salah satu daerah maju dibanding wilayah lainya di provinsi Banten.
“Saya ragu dengan data tersebut. Ini data dari mana dan tahun kapan? Padahal kabupaten Tangerang salah satu daerah dengan PAD terbesar di Provinsi Banten,” kata Nasrulloh, Rabu (11/5/2022).
Meski demikian, unhkap Nasrulloh, pihaknya tetap akan mencari tahu kebenaran data tersebut. Apabila data itu memang benar, lanjut Nasrulloh, pihaknya akan mendorong Pemkab Tangerang agar segera mengentaskan peroalan kemiskinan tersebut.
“Dalam waktu dekat ini kami akan pertanyakan ke dinas terkait untuk validasi data tersebut,” ujarnya.
Untuk diketahui, BPS mencatat sedikitnya terdapat 2,75% penduduk Kabupaten Tangerang mengalami kemiskinan ekstrem. Angka ini diketahui dari jumlah pendapatan perkapita masyarakat yang hanya mencapai Rp. 435 ribu perbulan.
“Kalau diangkakan pada tahun 2020, 106 ribu orang. Itu pun bisa di cek di Pemda (Pemerintah Daerah), angkanya pun sama. Saya belum dapat angka kemiskinan ekstrem yang 2021,” ungkap Kepala BPS Kabupaten Tangerang, Husin Maulana, dikutip Senin (09/05/2022).
Ia mengatakan, jumlah penduduk yang masuk pada kategori miskin ekstrem ini kemingkinan bertambah pada tahun 2021. Hal itu diketahui dari angka kemiskinan biasa yang angkanya naik dari tahun 2020 hingga 2021.
“Dugaan saya, angka kemiskinan biasa aja naik dari tahun 2020 ke 2021, yang ekstrem juga kemungkinan besar naik. Palarel. Tapi memang belum kami olah lagi, walaupun surveinya sudah dilakukan,” pungkasnya.