Banjir di Kabupaten Tangerang Mulai Surut, Ratusan Warga Masih Terdampak

  • Bagikan
src="https://farm3.staticflickr.com/2865/9425612899_a28c5f97c6_o.jpg" alt="banner 468x60" title="banner 468x60" width="468" height="60" loading="lazy" />

TANGERANG, (JN) – Banjir di Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang, mulai surut. Meski ratusan kepala keluarga (KK) lainnya memilih masih bertahan di posko pengungsian.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir menerangkan, saat ini genangan air yang merendam kawasan permukiman warga telah berangsur surut. Bahkan kawasan RT01/17 air yang sebelumnya merendam kawasan permukiman warga telah benar-benar kering.

“Laporan sementara RT 01/17 Desa Gelam Jaya Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang, situasi genangan air sudah surut,” jelas Abdul Munir, dikonfirmasi, Rabu (16/11/2022).

Sementara, kondisi Desa Kadu, Kecamatan Curug, yang berbatasan dengan pintu keluar Bitung, saat ini masih terjadi genangan.

“Di Desa Kadu, ketinggian air masih 50 cm. Dan warga masih bertahan untuk mengungsi di posko yang telah kami siapkan,” jelas dia.

Munir menyebut, sekitar 185 warga memilih untuk mendiami posko pengungsian. Warga memastikan akan kembali ke kediamannya setelah air benar-benar surut.

“Yang masih mengungsi di RT01 sebanyak 150 KK dan di RT02 sebanyak 35 KK dengan ketinggian air di titik itu mencapai 50cm,” jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, 554 Kepala Keluarga di RW02 dan 04 Kelurahan Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, terisolasi dari tempat tinggalnya, akibat banjir yang merendam permukiman mereka sejak Sabtu (12/11/2022) kemarin. Wilayah tersebut, juga berbatasan dengan akses keluar tol Bitung dan pintu masuk tol Cikupa, yang saat ini masih tergenang.

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat menerangkan, titik lokasi terendam berdampak pada aktifitas masyarakat di dua RW 04 dan 02, Kelurahan Kadu, Kecamatan Curug.

“RW 04 sebanyak 354 jiwa dan RW 02 sebanyak 200 jiwa,” jelas Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, dikonfirmasi, Selasa (15/11/2022).

Dia menerangkan sampai sore ini ketinggian air yang merendam kawasan permukiman warga sejak Sabtu kemarin, setinggi 30 sampai 130 cm.

“Banjir sudah berlangsung selama 4 hari mulai dari hari sabtu sampai saat ini, dengan ketinggian antara 30-130 cm,” jelasnya.

Dia menyebut, banjir terlama di dua lokasi RW itu, disebabkan curah hujan yang cukup deras beberapa hari lalu dan kecilnya pembuangan air, sehingga air tidak dapat mengalir dengan baik.

Sementara, 554 KK itu, tertampung di empat titik pengungsian yang ditempatkan dirumah ketua RT, dan dirumah pemilik kontrakan yang terdampak banjir.

“Untuk dapur umum kita pusatkan di Majelis Taklim Al Wardah. Upaya-upaya yang kami lakukan saat ini dengan mengevakuasi warga yang rumahnya sudah tidak memungkinkan untuk ditempati dan penyedotan air yang tidak mengalir oleh pihak Jasamarga,” jelas dia.

Penulis: FarhanEditor: Anggy
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *