TANGERANG, (JT) – Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie telah memerintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) untuk melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Satgas Covid-19 sebelum kembali menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah.
Sebelumnya, Dindikbud Tangsel, kembali menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sejak 7 Februari 2022, setelah angka kasus positif covid-19 kembali melonjak. Seandainya kembali diterapkan PTM dia meminta pelaksanaanya dilakukan secara terbatas.
“Saya sudah perintahkan Dindik untuk melakukan rapat teknis dengan Dinas Kesehatan dan Satgas Covid -19, untuk mencermati angka terakhir berapa. Ada dua pencermatannya pertama penularan di masyarakat dan kedua di sekolah,” tegas Walikota Tangsel, Benyamim Davnie di Tangerang Selatan.
Ditegaskan Benyamin, sebelumnya angka kasus positif covid-19 di kalangan anak sekolah mencapai 500 kasus. Kemudian turun menjadi 300 kasus.
“Sekarang berapa, kalau angka sudah kecil silahkan PTMt lagi, dengan catatan tidak 100 persen mungkin 50 atau 70 persen disesuaikan dengan kondisi Covidnya,” kata Benyamin.
Selain itu, penyesusian pelaksanaan PTMT juga mesti dilakukan dengan memerhatikan level PPKM yang diberlakukan di Kota Tangsel. Sebab kata Benyamin, dari data terakhir 300 siswa positif Covid-19 itu, umumnya tertular dari transmisi keluarga.
“Disesuaikan juga dengan leveling (PPKM) kita ini harus diperhatikan. Karena disekolah sudah dilakukan prokes. Tapi mengantarkan dan menjemput itu terjadi kerumunan. Karena dari data yang saya dapatkan semua yang terpapar covid itu semua dari klaster keluarga, dan klaster keluarga itu semua dari kalster kerumunan,” jelasnya.
Untuk itu, dalam penetapan pelaksanaan PTM kembali, Pemkot Tangsel, akan bertindak sangat hati – hati, agar lonjakan kasus positif covid-19 bisa dikendalikan.
“Makanya saya mengambil sikap konserpatif saja, saya hati hati sajalah,” terang Walikota Benyamin Davnie.