David Bennet Pasien Pertama Yang Menjalani Transplntasi Jantung Babi meninggal Dunia 8 Maret

  • Bagikan
src="https://farm3.staticflickr.com/2865/9425612899_a28c5f97c6_o.jpg" alt="banner 468x60" title="banner 468x60" width="468" height="60" loading="lazy" />

TANGERANG,(JN)-Masih ingat dengan orang pertama yang menerima transplantasi jantung dari babi yang dimodifikasi secara genetik dua bulan lalu?

David Bennett (57) telah menerima transplantasinya pada 7 Januari dan meninggal 8 Maret 2022, tepat setelah 2 bulan pertama kali operasi dilakukan.

Pihak rumah sakit belum memberitahukan detail penyebab dan kondisi detail pasien sebelum meninggal, tetapi kondisinya disebut sudah mulai memburuk beberapa hari terakhir.

Meski sempat menjalani aktivitas seperti biasa, David Bennett pada akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Senin, 7 Maret 2022, usai menjalani perawatan paliatif.

Tidak ada penyebab jelas yang diidentifikasi pada saat kematiannya,” kata juru bicara rumah sakit seraya menambahkan bahwa dokter sedang melakukan tinjauan yang akan diterbitkan dalam jurnal ilmiah, dilansir dari Antara.

Dalam kondisi David Bennett, dirinya memang tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung konvensional. Satu-satunya jalan yang ditawarkan para dokter adalah transplantasi babi.

Dikutip dari NY Times, proses ini juga disebut Xenotransplantasi, proses pencangkokan atau transplantasi organ hewan ke manusia. Banyak ahli bahkan menggunakan darah dan kulit hewan dalam proses medis, dilakukan sejak ratusan tahun lalu.

Tepat 1960 silam, ginjal simpanse ditransplantasikan ke beberapa pasien manusia, tetapi penerima paling lama bertahan hidup selama sembilan bulan.

Pada tahun 1983, jantung babon ditransplantasikan ke bayi yang dikenal sebagai Baby Fae, tetapi pasien meninggal 20 hari kemudian.

Muhammad Mohiuddin, direktur program xenotransplantasi jantung universitas, mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa Bennett mengalami episode menular.

“Kami mengalami kesulitan menjaga keseimbangan antara imunosupresi dan mengendalikan infeksinya,” katanya.

Kondisi Bennett mulai memburuk beberapa hari lalu. Setelah menjadi jelas bahwa dia tidak akan pulih, dia diberikan perawatan paliatif yang penuh kasih.

Dia dapat berkomunikasi dengan keluarganya selama jam-jam terakhirnya, kata sebuah pernyataan rumah sakit.

Bennett dapat menghabiskan waktu bersama keluarga, berpartisipasi dalam terapi fisik, menonton Super Bowl dan sering berbicara tentang keinginannya pulang untuk melihat anjingnya, Lucky.

“Dia terbukti sebagai pasien pemberani dan mulia yang berjuang sampai akhir. Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarganya,” kata Bartley Griffith, ahli bedah yang memimpin prosedur tersebut.

Bennett datang ke rumah sakit di negara bagian Maryland, AS timur pada Oktober 2021.

Rumah sakit menambahkan, setelah operasi, jantung yang ditransplantasikan telah bekerja dengan sangat baik selama beberapa minggu tanpa ada tanda-tanda penolakan.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *