TANGERANG, (JN) – Imbas hujan deras dan angin kencang yang terjadi di wilayah Tangerang Selatan, Senin (14/3/2022) sore kemarin, aktifitas layanan kesehatan di Puskesmas Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, dialihkan ke Puskesmas-puskesmas terdekat.
Kepala Puskesmas Bambu Apus Lia Arlita Magdalena menuturkan, dirinya menyaksikan langsung terpaan angin yang merusak sebagian atap dan bangunan Puskesmas Senin sore kemarin. Sementara layanan kesehatan bagi masyarakat di kelurahan tersebut dialihkan.
“Saya sudah koordinasi dengan lima puskesmas se kecamatan pamulang, kebetulan puskesmas Bambu Apus membawahi dua kelurahan Bambu Apus dan Kedaung itu kami titipkan ke puskes terdekat, yaitu puskesmas pamulang dan Benda Baru dan kebetulan bukanya 24 jam,” terang Kepala Puskesmas Bambu Apus Lia Arlita dikonfirmasi, Selasa (15/3/2022).
Menurutnya, hujan disertai angin kencang terjadi cukup lama sejak pukul 16.00 sampai pukul 18.00 WIB.
“Kebetulan saya belum meninggalkan tempat, masih disini. Karena kuatnya badai angin jadi yang saya lihat mulai ada kebocoran di selasar, terus enggak agak lama ternyata rubuh di lantai dua,” jelasnya.
Saat kejadian berlangsung, Lia mengaku langsung mematikan saluran listrik, agar tidak terjadi komsleting, mengingat banyaknya peralatan medis elektronik di Puskesmas itu.
“Pada saat badai kami langsung mematikan listrik, semua kami matikan, dokumen kami pindahkan, setelah isya baru setelah badai dalam kondisi gelap gulita,” jelasnya.
Sambil menunggu perbaikan kerusakan bangunan yang tersapu angin kencang, saat ini pihaknya bersama staf Puskesmas mulai melakukan pembersihan dan merapihkan inventori milik Puskesmas.
“Kegiatan pagi ini adalah merapihkan, mengamankan semuanya dan untuk sementara kami belum bisa mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi,” ucapnya.
Pantauan di lokasi, bagian atap lantai dua Puskesmas Bambu Apus jebol tersapu angin, tidak hanya pada bagian atap plafon tiang baja ringan penopang plafon pun ikut tergulung angin kencang sore kemarin.
“Kami tinggal menunggu perbaikan dari Dinas teknis terkait, pasti akan segera dilakukan karena ini objek vital. Semenjak covid-19 jumlah pasien datang menurun, tidak lebih dari 100 pasien per hari,” ucap dia.