Kebakaran Hutan Lahaina Tewaskan Puluhan Warga, Ratusan Orang Kehilangan Tempat Tinggal

  • Bagikan
src="https://farm3.staticflickr.com/2865/9425612899_a28c5f97c6_o.jpg" alt="banner 468x60" title="banner 468x60" width="468" height="60" loading="lazy" />

HAWAII, (JN) – Kebakaran hutan yang cukup dahsyat terjadi di Lahaina Pantai Barat, Hawaii, Amerika Serikat, Selasa (8/8/2023). Puluhan rumah hangus terbakar dengan korban jiwa yang terus bertambah.

Dikutip dari voanews.com, hingga Jumat malam, korban jiwa akibat kebakaran hutan Lahaina ini mencapai 80 orang. Gubernur Josh Green memperingatkan bahwa jumlah korban kemungkinan akan meningkat karena operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut. Pihak berwenang menetapkan jam malam mulai pukul 10 malam sampai jam 6 pagi.

“Pemulihan akan menjadi sangat rumit, tetapi kami ingin orang-orang kembali ke rumah mereka dan melakukan apa yang mereka bisa untuk menilai dengan aman, karena itu sangat berbahaya,” kata Green kepada Hawaii News Now.

Kebakaran hutan ini merupakan bencana alam paling mematikan di negara bagian itu dalam beberapa dekade terakhir, melampaui tsunami tahun 1960 yang menewaskan 61 orang. Tsunami yang bahkan lebih mematikan pada tahun 1946, yang menewaskan lebih dari 150 orang di Pulau Besar. Tentu ini mendorong pengembangan sistem darurat di seluruh wilayah dengan sirene yang diuji setiap bulan.

Banyak penyintas kebakaran mengatakan mereka tidak mendengar sirene atau menerima peringatan yang memberi mereka cukup waktu untuk bersiap, menyadari bahwa mereka berada dalam bahaya hanya ketika mereka melihat api atau mendengar ledakan.

“Tidak ada peringatan,” kata Lynn Robinson, ujar salah satu warga yang kehilangan rumahnya.

Ditempat terpisah, warga yang selamat masih tetap mencari sisa-sisa harta yang terbakar. Salah atunya Summer dan Gilles Gerling sempat mengambiil barang dari sisa-sisa reruntuhan rumah mereka yang terbakar. Ia tetap mencari barang-barang seperti celengan, gelang giok dan jam tangan serta cicin kawin mereka yang hilang.

“Keselamatan adalah perhatian utama. Tapi ini materi ini juga penting,” kata Gilles Gerling.

Penulis: Cuni Hermansyah
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *