TANGERANG – Lembaga Keuangam Mikro (LKM) Arta Keeta Raharja (AKR) disebut belum mampu memberikan kemudahan pelayanan terhadap masyarakat. Hal ini membuat LKM AKR kalah bersaing dengan lembaga jasa keuangan nonbank lainnya.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris GP Ansor Kecamatan Panongan Muhamad Furqon usai menghadiri Seminar
“Ekonomi Syariah Sebagai Pilar Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Tangerang” yang digelar di GSG Kantor Kecamatan Panongan, pada Rabu (24/9/2025).
Menurut Furqon, saat ini masih banyak pelaku usaha mikro di Kabupaten Tangerang yang lebih memilih menggunakan pembiayaan rentenir dibanding menggunakan layanan pembiayaan LKM. Hal ini disebabkan karena rentenir mampu memberikan kemudahan dalam memperoleh pinjaman.
Lebih lanjut Furqon menyoroti soal transformasi LKM AKR dari Konvensional ke Syari’ah. Ia mempertanyakan urgensi perubaham status sersebut.
“Perubahan status LKM AKR dari konvensional ke syariah harus membuka lebih lebar, dekat, mudah dan cepat untuk membantu pembiayaan ekonomi masyarakat dalam kegiatan usaha, ” tandasnya.
Hal yang senada disampaikan Ketua DPK KNPI Kecamatan Panongan Irvan Hendriansyah. Ia menila, saat ini LKM AKR masih kalah bersaing dengan lembaga jasa keuangan nonbank lainnya.
Karena itu, Irvan menyarankan agar PT LKM AKR belajar dari rentenir. Menurutnya, meskipun praktik rentenir harus dilawan, tapi ada beberapa hal positif yang seharusnya dapat pelajari oleh LKM, terutama terkait akses dan kemudahan memperoleh pinjaman.
“Rentenir itu enggak pakai jaminan. Kalau konsumen minta pembiayaan, minta sekarang, kasih sekarang. Nggak usah isi formulir, nggak usah di-survey, tapi lancar,” tandasnya.












