JAKARTA, (JN) – Ekonomi menjadi sorotan utama dalam kurun waktu belakangan ini. Pasalnya, di tahun 2023 ini diramal akan terjadi resesi ekonomi global. Ancaman resesi ekonomi menjadi momok bagi para pelaku usaha, baik pelaku usaha besar hingga pelaku usaha kecil (UMKM).
Kondisi ini membuat pelaku usaha, khususnya pelaku UMKM, mengalami kecemasan dan dihantui rasa takut akan penurunan daya beli. Tetapi, dilansir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa UMKM menjadi penggerak utama di tengah resesi karena UMKM lah yang berkontribusi sangat signifikan dalam pendapatan domestik bruto.
Jumlah UMKM di Indonesia per 2022 dikutip dari data Kementerian Koperasi dan UMKM mencapai lebih dari 64 juta. Naasnya, meskipun UMKM secara jumlah berkembang dan memiliki berkontribusi sebanyak 60,51% dalam pendapatan domestik bruto dan mampu menyerap 96,96% tenaga kerja, UMKM masih mengalami banyak kendala dari proses produksi hingga eksekusi pemasarannya.
Minimnya jumlah modal yang dimiliki oleh UMKM membuat mereka memiliki keterbatasan dalam produksi. Di sisi lain, pemasaran juga menjadi kendala yang kerap mereka hadapi, mulai dari tidak adanya koneksi untuk membuka pasar, strategi marketing yang masih tradisional, hingga terjebak dalam sebuah sistem yang merugikan UMKM itu sendiri.
Berangkat dari kendala-kendala tersebut, Nakama.id melalui Temmy selaku Direktur, mencanangkan sebuah gagasan program dengan tajuk Offtaker dan sudah berjalan sejak September 2022.
Offtaker yang diluncurkan oleh Nakama.id adalah pembelian produk dari UMKM terbaik dari hasil kurasi dengan sistem beli putus. Rangkaian program ini diawali dengan pendaftaran, kurasi, pembelian putus, pemasaran, hingga evaluasi.
“Semua barang yang kami beli adalah barang yang lolos dari kurasi, kami melihat dari packaging, izin legalitas, kesesuaian harga, dan untuk makanan dan minuman pasti dari rasa”, ungkap Temmy dalam rilis tertulisnya yang diterima redaksi, Rabu (25/1/2023).
Menurut Temmy, durasi untuk satu batch program offtaker ini adalah 3 bulan. Dalam program offtaker, tanggung jawab Nakama.id adalah untuk membantu permodalan dengan sistem beli putus dan bantu membuka pasar dari segi pemasarannya.
“Kami beli putus produk-produk yang bagus. Nggak kita konsinyasi karena kalau konsinyasi kasihan UMKM tidak ada modal yang bisa diputar untuk produksi sehingga UMKM tidak bisa sustain. Setelah dibeli putus, tanggung jawab untuk memasarkan dan menghabiskan barang ada di Nakama.id. Kami maunya dengan offtaker ini, UMKM fokus dengan produksi dan improvement”, tambah Temmy.
Tak berhenti di situ, program offtaker juga memberikan kesempatan untuk pelatihan bagi UMKM yang belum lolos kurasi guna untuk improvement produk.
Program pertama yang diluncurkan oleh Nakama.id untuk UMKM ini mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak, mulai dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang, Dewan Koperasi Pimpinan Daerah Kota Tangerang Selatan, Gabungan Koperasi, korporasi sekitar BSD, dan juga para pelaku UMKM.
Sambutan positif salah satunya disampaikan oleh Kepala Bidang Kemitraan dan Promosi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang Parikin, melalui siaran radio Kabupaten Tangerang 91,00 FM pada 18 Januari 2023 lalu.
“Offtaker Nakama.id ini patut diacungi jempol karena berbeda dan baru pertama dilakukan oleh perusahaan. Nakama.id beli putus barang-barang UMKM yang mana ini tidak dilakukan oleh retail lain”, ungkap Parikin.
Terhitung hingga bulan Januari ini, Nakama.id telah melakukan transaksi beli putus untuk 10 produk UMKM dari Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.
Melalui program offtaker, besar harapan Nakama.id untuk membantu keberlangsungan UMKM dan membantu agar UMKM naik kelas.
“Kita bantu supaya produk UMKM ini nggak kalah saing. Kedepannya, akan ada nama besar yang belum bisa aku sebut disini untuk bantu pemasaran digital”, tutur Temmy.
Untuk itu, Nakama.id mengajak seluruh lapisan, baik korporasi swasta, retail, maupun pemerintah untuk sama-sama mendukung program offtaker ini dengan cara membeli produk UMKM melalui Nakama.id. Serta, Nakama.id juga memberikan kesempatan untuk siapa pun untuk terlibat dan berinvestasi di program offtaker ini.
“Ayo bantu UMKM, bantu roda ekonomi Indonesia, dan hadapi resesi dengan percaya diri”, tutup Temmy.